Lompat ke isi utama

Desa Wisata Budaya Giripurno

Desa Giripurno merupakan Desa yang terletak paling luar wilayah timur Kota Batu yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang dan Kabupaten Mojokerto. Desa ini memiliki Kehidupan sosial budaya masyarakat yang beragam. Keberagaman inilah yang menjadi potensi budaya sehingga Desa Giripurno berupa keras mewujudkan sebagai desa budaya. Program pengembangan desa budaya sudah dimulai dicanangkan sejak tahun 2019. Oleh karena itu, Desa Giripurno perlahan tapi pasti sudah mulai bergerak untuk mewujudkannya dengan di dukung keberadaan sanggar per 2021 berjumlah 36 sanggar. Adapun jenis kesenian yang berkembang meliputi band, bantengan dan pencak silat, campursari, elekton, kuda lumping, musik perkusi, orkes melayu, reyog, sanduk, sholawat, terbang jidor. Ada satu jenis tari yang menjadi icon dan kebanggaan masyarakat Giripurno yaitu Tari Langen Beksan. Tarian ini mirip dengan tayub dan biasanya dipentaskan dalam event event desa maupun menyambut wisatawan yang berkunjung di Desa Giripurno.
Desa budaya Giripurno tidak hanya dibangun melalui seni tradisi semata, namun ada beberapa item lagi yang menjdi unggulan desa tersebut. Omah budaya dan omah lawas, keduanya mempunyai riwayat dan sejarah yang cukup menarik untuk dikupas. Omah budaya dulunya merupakan rumah Buyut Darima yaitu salah satu tokoh bedah kerawang Desa Giripurno. Tempat ini juga digunakan sebagai tempat jagong budaya para pinisepuh. Untuk kedepannya tempat ini dipergunakan sebagai tempat pelatihan dan pendidikan seni budaya meliputi kelas musik, kelas membatik, kelas seni pertunjukkan, kelas seni rupa, kelas seni tari, kelas aksara jawa dan pengembangan akapela jawa. Sedangkan omah lawas merupakan rumah kuno yang dulu pernah ditempati oleh petinggi/kepala desa pertama Desa Giripurno yaitu Sureng Sasmito. Kedepannya tempat ini akan dijadikan museum mbah sureng.
Masyarakat Desa Giripurno masih memegang teguh adat tradisi yang diwariskan nenek moyangnya. Disamping untuk uri-uri budaya, tradisi ini merupakan potensi destinasi wisata budaya yang bisa mewujudkan Desa Giripurno sebagai desa budaya. Slametan desa dan slametan sumber air masih terjaga hingga kini. Slametan desa digelar setahun sekali sebagai wujud terima kasih pada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan panen dan permohonan keselamatan serta kesejahteraan masyarakat Giripurno. Sedangkan slametan sumber diadakan di 2 (dua) tempat yaitu Sumber Air Rebun dan Sumber Air Mbah Gede. Slametan sumber dilakukan sebagai wujud syukur atas nikmat berupa air yang dipergunakan masyarakat Giripurno. Tradisi Slametan ini sudah menjadi agenda tahunan Desa Giripurno sehingga bisa mendukung terwujudnya Giripurno sebagai DESA BUDAYA.

Wahana/Keunikan
- Omah Lawas
- Omah Budaya
Sistem Tata Kelola
Telp/Fax
-
Nama Usaha Pariwisata
Desa Wisata Budaya Giripurno
Lokasi Desa
Peta Lokasi

-7.8637923021933, 112.5591187

tidak bisa terkoneksi dengan instagram